Separuh Langit

"Di hadapan hujan lebat,
semua kenangan sederajat."

Suaramu mengguncang petang,
seolah hendak menyudahi kita.

Seolah pergantian musim bukan
hal besar bagi kewarasan cinta kita.

Padahal cinta kita rentan airmata
dan mudah tercerabut cuaca.

Aku berusaha menjaga kesadaranku
mengawal kesiapan kata-kataku,
meski bagiku, ingatan masih hujan
yang menetes dari teritis atap,
masih senantiasa menjauhkan tidur
dari igau yang memerangkap.

Setelah penghabisan hujan ini,
langit hanya akan memberi separuh
miliknya untuk ditinggali tubuh kita.

Sebab separuh langit yang lain,
telah untuk perkara sedih yang lain.

2015

No comments:

Post a Comment