Pada Sebuah Hari yang Biasa

PADA sebuah hari yang biasa,
kata, seperti yang berulang kali kukatakan,
hanya jadi gula-gula dan gila akibat kota ini.
Kota yang melahirkan berjuta-juta kita
di dalam benak setiap penghuninya.

KATA, seperti yang selalu kukatakan,
ikut menjadi pekerja di kota ini.
Kata kerja turun ke jalan–jalan
berbaur bersama para pekerja
bahu-membahu membangun lengan
melengangkan mimpi dan angan-angan.

KAU, seperti yang berulang kali kukatakan,
tak pernah mau menanak isyarat dan makna,
tak mengistirahatkan kata yang letih bekerja.
Kudengar helaan napas kata yang letih itu
kau timbul-tenggelam di antara ketakutannya
meraih-raih hari, tuk obati perih tak terperi.

KAU, seperti yang tak bosan kukatakan,
mengubah sifat kata jadi seperti para pekerja:
hanya membirukan langit, menghijaukan daun,
menghitamkan malam, mengelabui nasib,
dan ketika nanti hidup kehilangan sihirnya
kita merasa hanya menjalani sebuah hari yang biasa.


2015

No comments:

Post a Comment